Kisah Repot Yang Menyenangkan
Sudah 21 tahun ku jalani menjadi seorang guru, dari mulai 13 tahun guru honorer, 6 tahun guru bantu, hingga kini menjadi PNS. Tentu saja dalam perjalan saya telah tertabur berbagai kisah yang dialami mulai dari yang menyenangkan, melelahkan, cape, sibuk, tertekan,sampai kepas-pasan. Sudah barang tentu kisah-kisah itu hampir semua guru telah merasakannya namun tetap Istiqomah melaksanakn tugas untuk mendidik anak bangsa dengan penuh harapan semua siswa yang dididik sukses dan pendidiknya mendapat pahala yang abadi walaupun terkesan dalam sebuah pribahasa bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.
Sekitar tujuh bulan yang lalu dalam sebuah perjalan sebagai seorang guru saya telah mengalami suatu kisah
dengan peserta didik saya yang cukup unik-menarik tapi juga melelahkan. Saya mengajar Bahasa Inggris kelas tujuh di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, kebiasaan saya dalam menyampaikan materi selalu mencari cari media yang dianggap lebih real dan menarik tapi juga mudah untuk didapat. Pada waktu itu saya mengajar peserta didik saya dengan materi membuat sebuah ucapan selamat untuk orang lain (congratulation), setelah selesai mengajar saya memberikan tugas kepada seluruh peserta didik. Karena waktu itu sedang bulan Ramadhan dan hampir tiba hari lebaran, maka saya memberikan tugas untuk membuat sebuah ucapan selamat Idul Fitri sekaligus ucapan permohonan maaf dalam bahasa Inggris. Sebelum menyampaikan tugas tersebut saya bertanya kepada para peserta didik “ Coba tunjuk jari siapa yang punya HP atau di rumah kalian ada HP ? ’ sepontan seluruh Peserta didik unjuk jari. Terimakasih, sekarang sebagai media pembelajannya adalah HP milik kalian”. Silahkan kalian mengirim tugas ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf dikirimkan 5 hari setelah lebaran, kalian kirim ke nomer 085868288258 ini nomer hp saya. Tugas ini saya wajibkan ke seluruh peserta didik yang saya ajar yaitu ada 6 kelas yang rata-rata setiap kelasa ada 36 peserta ddik. Tibalah saatnya lima hari setelah hari Raya Idul Fitri, ternyata sekitar 215 peserta didik mengirim ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf kepada saya tentu saja ucapannya berbeda-beda. Saya dalam dua hari menerima SMS dari para peserta didik sebanyak 215, ini sungguh luar biasa. Saya menerima sms ini hampir tiap menit dan saya salin seluruh SMS tersebut dalam buku karena kalau disimpan tidak memungkinkan berhubung kapasitas HP saya yang tidak memungkinkan. Saya merasa lelah tapi menyenangkan dan hampir semua SMS itu saya balas. Ini sebuah kesan yang cukup mulia bagi saya dan ternyata betul bahwa guru itu bekerja tidak hanya ketika kita berada di sekolahan saja, tetapi guru bekerja hampir 24 jam setiap harinya. Ketika pulang dari sekolah masih harus mengkoreksi hasil ulangan, Pekerjaan Rumah, Tugas para peserta didik bahkan menyiapkan materi (lesson plan) untuk diajarkan esok harinya.
Saya menerima dan menyalin SMS para peserta didik ketika itu sedang libur sekolah, tapi saya dengan senang hati melakukannya. Ini bukan sebuah perintah kepala sekolah atau bagian kurikulum sekolah, tapi mungkin sebuah kebutuhan untuk mengembangkan kreatifitas menjadi seorang guru sehingga guru akan lebih iklas untuk bekerja walaupun harus bekerja hampir 24 jam setiap harinya. (jejen,23 Maret 2011)
No comments:
Post a Comment