by. Joy Johary
Keunggulan Kurikulum 2013 .
Rencana pemberlakuakn kurikulum 2013 yang akan dimulai Juli 2013,
diklaim oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
memiliki tiga keunggulan dibandingkan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun 2006.
Seperti
dituliskan sebelumnya, Sejak Indonesia merdeka setidaknya sudah
berganti sebelas kali kurikulum antara lain: tahun 1947 disebut Rencana
Pelajaran Dirinci Dalam Rencana Pelajaran Terurai. Tahun 1964 Rencana
Pendidikan Dasar, tahun 1968 Kurikulum Sekolah Dasa, tahun 1974
Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, dan tahun 1975 Kurikulum
Sekolah Dasar.
Kemudian,
tahun 1984 Kurikulum 1984, tahun 1994 Kurikulum 1994, tahun 1997 Revisi
Kurikulum 1994, tahun 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi,
tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan tahun 2013 dengan
Kurikulum 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Mohammad Nuh, seperti dikutip kompas.com
(11/3/2013), menjelaskan, penyusunan Kurikulum 2013 tidak dilakukan
secara tergesa-gesa. Bahkan, kurikulum baru 2013 memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan kurikulum KTSP tahun 2006.
Kurikulum
2013, lanjut dia, sudah dikaji dan menempuh sejumlah tahapan persiapan
yang matang sejak tahun 2011. "Di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) juga sudah ada, dan di DPR pada awal 2012
sudah mulai dibahas," katanya saat melakukan sosialisasi kurikulum baru
di Pontianak, Kalimantan Barat.
Nuh
berkeyakinan, Kurikulum 2013 telah siap untuk diterapkan mulai
pertengahan Juli 2013 mendatang. Dengan empat bulan waktu yang tersisa,
dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi, persiapan guru dan buku pelajaran
Nuh menjelaskan, keunggulan Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum KTSP. antara lain:
Pertama,
jika menurut kurikulum KTSP mata pelajaran ditentukan dulu untuk
menetapkan standar kompetensi lulusan, maka pada Kurikulum 2013 pola
pikir tersebut dibalik.
Kedua, kurikulum baru 2013 memiliki
pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa.
Kurikulum baru memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap. "Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter," katanya.
Ketiga, pada kurikulum baru didisain berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga SMA.
Sementara itu, dalam situs kemdiknas.go.id, dalam laman kemdikbud, dijelaskan tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”. Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”. Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua,
pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara
bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika
implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas
tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan
dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga,
tata kelola. Kementerian sudah memikirkan terhadap tata kelola di
tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun
akan berubah. Sebagai contoh, administrasi buku raport. Tentu karena
empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport
pun harus berubah.
Kementerian
pendidikan menyatakan telah selesai membuat buku pelajaran yang akan
dipakai guru dan siswa berdasarkan pada kurikulum pendidikan 2013.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengundang pakar
pendidikan memberikan pandangannya secara independen.
Nuh
mengatakan buku-buku pelajaran itu sudah siap dicetak dan digandakan
saat ini. "Insya Allah, pertengahan Juli sudah diterima
sekolah-sekolah," kata Nuh usai memasyarakatkan Kurikulum Pendidikan 2013 kepada Kepala Sekolah DKI Jakarta, Kamis, 28 Maret 2013.
Menurut Nuh, buku pelajaran berbasis Kurikulum 2013
tidak muda dibuat lantaran sama sekali berbeda dari buku-buku
sebelumnya. Karena pandangan pakar pendidikan sangat perlu dalam
pembuatan membuat buku yang pertama kali ini. Para pakar tadi memiliki
tiga tugas yakni memastikan buku sesuai konsep dasar, tak menimbulkan
kontraversi serta tak ada kesalahan teknis cetak.
"Jadi tidak ada lagi kasus seperti Bang Maman Kalipasir atau gambar Maria Ozawa," kata Menteri Nuh. Dia memastikan buku yang dibuat lebih mengacu pada activity base atau mengajak para siswa mempraktekan langsung, bukan sekedar content base atau teori.
Kurikulum
baru mulai diberlakukan bertahap mulai tahun ajaran baru 2013/2014.
Beberapa mata pelajaran dilebur dengan yang lain, dibuat lebih
terintegrasi antara tematik dan holistik. Mata pelajaran SD yang semula
10 menjadi enam, sedangkan SMP dari 12 menjadi 10. Adapun pelajar SMA
bebas memilih pelajaran yang disukai karena penjurusan dihapuskan.
Sumber : sehabook.blogspot.com dan tempo.co
No comments:
Post a Comment